Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Materi Safety Talk Kebiasaan Kerja Yang Baik Untuk Mencegah Temuan Berulang

Sumber ilusstrasi:

Seperti yang kita tahu, setiap pekerjaan pasti memiliki resiko serta bahaya yang menyertainya. Oleh karena itu telah banyak dilakukan investarisasi terhadap resiko serta pengendaliannya, yang tertuang kedalam HIRA dan SOP yang sesuai dengan jenis pekerjaannya masing – masing. Akan tetapi dalam pelaksanaannya seringkali kita temukan ketidaksesuaian terhadap SOP atau metode kerja yang sering kita sebut sebagai hazard. Terdapat metode yang dapat kita lakukan agar meminimalisir munculnya hazard (khususnya hazard yang berulang), sehingga dapat terwujud perbaikan yang berkelanjutan. Perbaikan berkelanjutan continuous improvement adalah usaha atau upaya berkelanjutan yang dilakukan untuk mengembangkan dan memperbaiki produk, pelayanan maupun proses. Usaha-usaha tersebut bertujuan untuk mencari dan mendapatkan bentuk terbaik dari improvement yang dihasilkan. Menciptakan solusi terbaik dari masalah yang ada, yang hasilnya akan terus bertahan dan berkembang lebih baik lagi.

Di bawah ini terdapat langkah – langkah yang dapat kita lakukan untuk memastikan terbentuknya perbaikan yang berkelanjutan :

1. Tetapkan Masalah yang Dihadapi 

Banyaknya hazard yang ditemukan dapat dipetakan melalui matrik resiko. Berikan nilai berdasarkan frekuensi dan keparahannya.

2. Mencari Akar Masalah (Rootcause)

Dalam mencari akar masalah, metode Fishbone Diagram atau dikenal juga dengan Cause-Effect Diagram dapat diterapkan. Fishbone Diagram membantu dalam mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari suatu masalah. Selain metode Fishbone Diagram, pendekatan 5-Why juga dapat menjadi pilihan untuk mengurutkan akar masalah. Dengan mengumpulkan orang-orang yang relevan, Tanyakan mengapa suatu hazard bisa terjadi.

3. Penentuan Tindakan Perbaikan

Setelah memahami rootcause yang terjadi, rumuskan alternatif perbaikan dalam bentuk matrik sehingga memudahkan untuk melihat solusi mana yang paling baik. Tetapkan dua atau tiga alternative perbaikan yang akan dijalankan.

4. Menjalankan Perbaikan

Terapkan perbaikan di lokasi atau tempat sesuai dengan data yang ada. Kemudian melakukan pengukuran hasilnya berdasarkan periode data awal, misal 1 minggu, 1 bulan dan seterusnya, sehingga dapat disimpulkan apakah tindakan perbaikan tersebut telah tepat atau perlu tambahan tindakan perbaikan.

5. Standardisasi

Buat standardisasi berupa SOP apabila tindakan perbaikan telah tepat dan temuan/hazard tidak berulang.

6. Mencari Hazard Baru (Continuous improvement)

Petakan lagi hazard- hazard baru untuk terus melakukan perbaikan