Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Materi Safety Talk Alat Pemadam Api Ringan APAR

Sumber :

APAR atau alat pemadam api ringan merupakan sebuah alat pengaman yang dipergunakan untuk memadamkan api saat terjadi kebakaran. APAR ini sendiri sebaiknya disediakan di semua lingkungan mulai dari lingkungan rumah, kantor, rumah sakit, pusat perbelanjaan, perusahaaan, pabrik, hingga kendaraan bermotor seperti mobil dan bus. Untuk dapat mengoperasikannya dengan efektif, setiap individu sebaiknya tahu persis bagaimana cara menggunakan APAR tersebut.

Sebelum mengetahui bagaimana cara menggunakan APAR, Anda perlu mengetahui lebih dulu mengenai api. Api terbentuk dari 3 unsur berupa:

  • Bahan bakar. Bahan bakar ini sendiri bisa berbentuk padat (kertas, kayu, kain), cair (bensin, minyak tanah), dan berbentuk gas (LPG, LNG).
  • Oksigen atau (O2). Oksigen sebagai salah satu unsur udara ternyata menjadi salah satu unsur yang memungkinkan terjadinya api
  • Sumber panas baik berasal dari sumber kimia, listrik, mekanik atau sumber panas lainnya. Sumber panas ini menaikkan suhu bahan bakar ke suhu pengapiannya sehingga api terbentuk.
Proses terjadinya api sangat terpengaruh oleh ketiga unsur tersebut. Apabila salah satu unsur tersebut ditiadakan maka api akan dapat dipadamkan. Hal inilah yang menjadi prinsip dasar atau cara kerja pemadam api. Saat disemprotkan ke sumber api, media di dalam APAR akan menutup dan mengurangi salah satu unsur pembentuk api tersebut, terutama oksigen. Saat jumlah oksigen menurun drastis, maka api akan padam.

APAR yang dipergunakan dapat memadamkan api dengan efektif, pastikan untuk memilih tabung yang tepat dan sesuai dengan tipe api yang dihadapi. Jenis atau tipe api yang terbakar dapat dibedakan menjadi 4 kelas yaitu:
  • Kelas A, yaitu tipe api atau kebakaran yang terjadi pada kertas, kayu, karet, kain, peralatan rumah tangga pada umumnya, dan lain sebagainya.
  • Kelas B, yaitu tipe api atau kebakaran yang terjadi pada bahan bakar seperti bensin, minyak tanah, oli, dan lain sebagainya
  • Kelas C, yaitu tipe api atau kebakaran listrik seperti pada benda-benda elektronik, kabel, komputer TV, dan lain-lain
  • Kelas D, yaitu tipe api atau kebakaran yang terjadi pada bahan-bahan logam, metal, titanium, dan sodium.

SOP penggunaan APAR umumnya dikenal dengan singkatan PASS ( Pull, Aim, Squeeze, Sweep) dengan keterangan lebih rinci berupa:

  • Pull atau tarik : Pada tahap ini, tarik segel atau pin pengaman pada APAR yang ada. Saat menarik pin pengama ini, jangan sampai menekan handle atau pegangan APAR. Bila ditekan, maka Anda akan kesulitan dalam melepas pin pengaman.
  • Aim atau arahkan : Aim atau arahkan selang ke bagian dasar api. Jangan lupa untuk memastikan tabung berdiri tegak lurus.
  • Squeeze atau tekan : Tekan valve atau handle hingga api mati atau hingga isi tabung habis.
  • Sweep atau gerakan menyapu : Gerakkan ujung nozzle dengan gerakan sweep dari sisi ke sisi atau dari kiri ke kanan seperti sedang menyapu.

Dalam proses pemadaman api dengan menggunakan APAR, ada beberapa aspek penting yang perlu menjadi bahan perhatian. Dari semua aspek tersebut, aspek keselamatan diri menjadi aspek utama yang harus dipertimbangkan. Aspek-aspek tersebut meliputi:

  • Padamkan api secara mandiri atau dengan memanggil petugas pemadam kebakaraan, apabila api masih kecil maka Anda dapat mencoba memadamkannya dengan menggunakan APAR. Namun bila keadaan api sudah sangat besar dengan kondisi asap tebal yang menghalangi pandangan serta ada kemungkinan Anda terjebak api, maka segera tinggalkan area tersebut dan memanggil petugas pemadam kebakaran.
  • Arah angin , apabila kebakaran terjadi di luar ruangan, perhatikan arah angin. Jangan menyemprot api berlawanan dengan arah angin.
  • Jarak Anda dengan sumber api, untuk hasil yang efektif dan untuk menjaga keamanan, jaga jarak antara Anda dengan sumber api. Jarak yang ideal adalah sekitar 1 – 1,5 meter. Selama proses memadamkan api, lakukan terus gerakan sweep. Apabila api sudah mulai mengecil, Anda bisa mendekat namun pastikan untuk terus melakukan gerakan sweep dari kiri ke kanan secara terus menerus.
  • Jenis benda yang terbakar, perhatikan jenis benda yang terbakar. Hal ini untuk memastikan Anda menggunakan tabung dan isi tabung yang tepat. Tidak hanya itu, dengan mengetahui jenis benda yang terbakar, Anda juga dapat memperkirakan resiko yang ada. Beberapa jenis benda sangat rentan untuk meledak, dan dalam hal ini, Anda harus lebih ekstra hati-hati.